Gading Marten dan Raffi Ahmad, selebritas yang masuk jajaran pemilik Rans
Simba Basketball, menegaskan tekad timnya dalam mengarungi ajang IBL 2025.
Rans Simba penuh tekad untuk bisa terus unjuk gigi di IBL 2025. Apalagi
performa klub saat ini juga sudah membuat mereka kedatangan mitra-mitra baru.
Kolaborasi anyar itu pun resmi diperkenalkan pada hari Rabu (15/1/2025).
Hadir Gading Marten dan Raffi Ahmad, serta komisaris klub Norman Edward
Sebastian. Ada pula CEO dan pendiri Artotel Group Erastus Radjimin.
"Alhamdulilah Rans diperkuat dengan orang-orang yang memiliki semangat
sama, yaitu untuk membuat semangat basket IBL tetap menyala," kata Raffi
Ahmad dalam jumpa persnya.
"Dan tim kami, Rans Simba dapat terus konsisten. Alhamdulilah sudah
banyak sponsor yang merapat ke kami juga. Itu tandanya bola basket Indonesia
semakin dipercaya dan kita terus mencari talenta dan pemain baru,"
tuturnya.
Sementara itu Gading Marten mengatakan, melalui kerja sama ini tak ada alasan
bagi Rans Simba untuk tak tampil baik. Terlebih dukungan yang diberikan
tercukupi.
Di IBL 2025, Rans sudah menjalani dua laga dengan hasil kekalahan melawan
Kesatria Bengawan Solo 76-80 pada 11 Januari, kemudian menang melawan Satya
Wacana 80-58 pada keesokan harinya.
"Program kami ialah main menang, main menang, karena istirahat dan
nustrisi tercukupi, jadi tak ada lagi selain menang," kata Gading dalam
kesempatan yang sama.
Adapun Erastus mengatakan atlet akan mendapatkan layanan berbeda dengan tamu
biasa terutama dari fasilitas dan gizi makanannya.
"Tentu akan ada perbedaan fasilitas yang diberikan karena atlet punya
kebutuhan khusus dari gizi makanannya, tempat tidur juga karena mereka
tinggi-tinggi. Jadi kami memberikan layanan khusus dan memastikan mereka dapat
tidur nyenyak, terutama saat away," katanya.
Rans Simba Basketball sendiri memiliki homebase di Bogor. Dalam laga IBL 2025
selanjutnya, Rans akan berhadapan dengan Tangerang Hawks, Sabtu (18/1/2025).
"Laga pertama memang biasa kami beradaptasi dulu, dan biasa dalam
pertandingan sebelum mulai kan namanya laga selalu masih 50-50. Kita belum tahu
juga lawan kita seperti apa, chemistry juga masih dibangun, jadi sempat
leading, tapi ya namanya game apapun bisa terjadi," ujar Gading Marten.
"Itu yang dikuatkan sama tim dari coaching dan task agar tetap fokus
dan agar mentalnya lebih dikuatkan lagi. Akhirnya kita bangkit di game kedua,
ya berharap ke depannya bisa semakin solid-lah," tuturnya.
Sejak awal, Rans Simba menargetkan lolos babak play off di IBL musim ini.
Mereka ingin memperbaiki hasil IBL sebelumnya, yang hanya mencapai posisi
keenam dari klasemen keseluruhan liga tahun 2024.
"Mudah-mudahan kalau melihat dari 2 game pertama sih saya optimistis.
Memang masing-masing tim punya pelurunya sendiri, tapi kami fokus ke tim kami
dan ingin kasih yang terbaik," kata Gading berharap
Sementara itu, pebasket Rans Simba Galank Gunawan mengakui kegagalan timnya
merebut hasil positif di partai pertama awal musim bukanlah seperti yang mereka
harapkan.
Mereka pun berupaya agar dapat bermain lebih kompetitif di laga-laga
berikutnya. Kebetulan, Rans bakal melengkapi pemain asingnya yang baru tiba di
Indonesia pada 3 Januari kemarin, Aaron Craig Fuller. Sebelumnya mereka sudah
merekrut Kenyon Joseph Buffen dan Thomas Hugo de Thaey.
"Tentu saja kehilangan (kemenangan) melawan Solo itu bukan sesuatu yang
kami inginkan. Tapi saya pikir tim ini masih berada di posisi yang bagus untuk
mencapai top 4 tahun ini," kata Galank.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar