Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan akhirnya benar-benar
menuntaskan kariernya di Indonesia Masters 2025. Pelukan erat dan lama keduanya
menjadi penanda.
Langkah The Daddies terhenti di babak 16 besar usai kalah
dari Junaidi Arif/Roy King Yap dengan skor 13-21, 14-21 dalam waktu 28 menit
dalam laga yang digelar di Istora Senayan, Kamis (23/1).
Sejak semula, pertandingan ini memang di luar dugaan
Hendra/Ahsan. Pasangan gaek tersebut tak menyangka bisa melaju hingga babak
kedua, karena fisik, bisa dibilang sudah mulai sulit. Tapi, Hendra/Ahsan mampu
melewatinya. Meski berakhir kalah, tapi membuat mereka merasa lega.
"Ya akhirnya ini menjadi yang terakhir beneran. Jadi ya terasanya, kalau
buat saya sendiri lebih lega karena dari dulu setiap main saya harus fokus dan
lain-lain. Tapi hari ini dan kemarin saya merasa lebih enjoy. Kalau dibilang
sedih ya sedih karena besok-besok saya tidak bisa merasakan atmosfer
Istora," kata Hendra.
Bukan tanpa alasan Hendra menyatakan demikian. Setelah
memastikan kekalahannya, Hendra/Ahsan langsung mendapatkan tepukan meriah dari
penonton yang memadati tribune Istora.
"Kami juga mengucapkan terima kasih tadi sudah memberikan standing
applause. Tapi saya berharap mereka tetap mendukung atlet-atlet Indonesia yang
masih berjuang di sini."
Ahsan bahkan lebih melankolis ketika benar-benar mengakhiri pertandingan hari
ini. Ia memeluk erat rekannya, Hendra, dan cukup lama seraya berurai air mata.
Bagaimana pun, mereka sudah bersama sejak 2012. Meski selama
rentan 12 tahun tersebut, sempat diselingi perpisahan di antara mereka. Hendra
berpasangan dengan Tan Boon Heong, adapun Ahsan berduet dengan Rian Agung
Saputro.
Berbagai prestasi juga sudah mereka ciptakan mulai dari
menyabet dua kali gelar Kejuaraan Dunia 2013 dan 2015, serta satu medali emas
Asian Games 2014, juara All England 2014, dan Indonesia Open 2013.
Mereka juga menciptakan momen terbaik dengan menjadi juara di tiga turnamen
dengan grade paling tinggi yaitu All England 2019, Kejuaraan Dunia, dan BWF
World Tour Finals. Padahal saat itu usia mereka tidak lagi muda.
"Akhirnya selesai juga perjuangan kita, dari kecil dulu
selalu latihan, sekarang sudah tidak latihan lagi. Untungnya di situ. Sudah
tidak capek (latihan) lagi. Pasti ini momen yang sangat dirindukan lah,"
kata Ahsan.
"Tadi pelukan terakhir (bersama Hendra) jadi agak
lamaan sedikit tidak apa-apa. Saya juga ucapkan terima kasih ke teman-teman
wartawan yang sudah jadi bagian dari perjuangan kita," ujarnya dengan nada
bergetar.
"Ya alhamdullilah sampai selesai diberi kesehatan dengan prestasi yang
banyak, itu ucapan syukur saya kepada Allah yang maha kuasa. Kalau suporter
dari dulu Istora memang the best suporternya," kata Ahsan menyoal sujud
syukur terakhir di lapangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar